Ketika cinta harus memilih
Tahukan anda apa yang paling sulit yang dilakukan oleh cinta ? Ketika cinta harus memilih. Ini sebuah pilihan yang sulit layaknya anda seperti ada berdiri di sebuah persimpangan jalan. Anda melihat keduanya begitu indah, sehingga anda hanya diam saja dan tidak beranjak dari tempat itu. Karena khayalan selalu selangkah lebih maju daripada khayaln sehingga kita tidak berani mencoba. Benar bukan ?
Saya pernah menghadapi di sebuah persimpangan jalan juga, pilihan A dan B.
Sebenarnya saya pribadi ingin memilih yang B karena saya ingin mencoba dan
melihat sesuatu yang baru. Entah kenapa saya berbalik mundur dan memilih yang
A. Apakah ada timbul sebuah penyesalan ketika saya memutuskan memilih A ?
Bohong besar jika saya mengatakan tidak. Saya secara pribadi mungkin terlalu
berharap lebih banyak akan sebuah perubahan. Namun terkadang apa yang kita
harapkan tidak terjadi. Tapi saya harus yakin akan keputusan saya dan saya
pribadi harus menentukan sampai kapan saya harus bertahan. Karena jika anda
memilih sebuah jalan tapi hanya berputar-putar, bukankah lebih baik anda
memulai jalan yang baru dan mencobanya dengan sesuatu yang baru… Ketika cinta
harus memilih, jangan sekali-kali anda menimbang untung atau ruginya, karena
ini adalah sebuah keputusan yang penting. Jangan sampai anda menyesal di
kemudian hari.
Bermain cinta
Keributan kecil,saling curiga, mencoba bermain hati adalah sebuah pengujian seberapa besarnya cinta anda. Tidak disangka banyak orang terjebak karena mereka terlalu asik akan keisengan mereka yang pada awalnya hingga menjadi perasaan yang sesungguhnya. Unik bukan ? Kita bisa melihat di media terjadi perselingkuhan karena awalnya syuting bareng, lama-lama jadi bareng-bareng. Atau karena tidak bisa merubah sebuah kebiasaan buruk sehingga menjadi fatal. Apakah anda percaya dengan akan cinta yang tulus ? Saya sejujurnya percaya akan arti dan makna sebuah cinta tapi terkadang orang yang mengalaminya merusak arti cinta tersebut. Mereka melakukan selingkuh karena mereka bermain cinta dengan orang lain. Cintanya tersampaikan dan gayung bersambut.
Berapa banyak orang yang hubungannya menjadi renggang dan
patah arang gara-gara sebuah kata “cinta’ ini ? Banyak bukan ?? Apakah cinta
untuk dipermainkan ?
Hati-hati bagi anda yang suka mempermainkan cinta karena cepat atau lambat anda akan merasakan penyesalan dalam bentuk yang berbeda. Apa yang anda tanam itu yang akan tuai. Intinya jangan bermain api jika anda tidak ingin terbakar.
Hati-hati bagi anda yang suka mempermainkan cinta karena cepat atau lambat anda akan merasakan penyesalan dalam bentuk yang berbeda. Apa yang anda tanam itu yang akan tuai. Intinya jangan bermain api jika anda tidak ingin terbakar.
First Love never
die ??
Bagaimana first love anda ?? Apakah menurut anda first love
never die ? Buat beberapa cinta pertama tidak akan pernah mati tapi bisa
membuat mati. Pertama kali jatuh cinta, sudah merelakan segalanya ternyata
ditipu habis-habisan. Cinta pertama itu merupakan sebuah penjajakan.
Pembelajaran seperti kita pertama kali belajar berjalan ketika masih kecil.
Penuh dengan kepolosan dan semangat yang tinggi untuk mempercayainya. Terkadang
tertatih-tatih. Tapi emang betul first love never die, kenangan yang paling
anda ingat adalah ketikan anda pertama kali melakukan sesuatu. Itu pasti lebih
berkesan dan juga paradigma orang sudah terbentuk dengan anggapan seperti itu.
Apa pernah anda mendengar orang menanyakan siapa sih pacar ketiga kamu ? Gak
nendang kan dan pastinya juga mereka tanya dari urutan pertama berlanjut ke
terakhir.
Bagi saya cinta pertama, semuanya adalah proses kasih sayang. Kasih sayang tidak mengenal urutan dan angka. Kasih sayang dan cinta yang tulus yang nantinya hanya untuk satu orang yang terpilih. Mungkin bukan pertama, tetapi menjadi yang terakhir.
Bagi saya cinta pertama, semuanya adalah proses kasih sayang. Kasih sayang tidak mengenal urutan dan angka. Kasih sayang dan cinta yang tulus yang nantinya hanya untuk satu orang yang terpilih. Mungkin bukan pertama, tetapi menjadi yang terakhir.
No comments:
Post a Comment